Ngurek-atau-mancing-belut-dipematang-sawah
Salah satu kegiatan menarik dan asik dilakukan disawah adalah ngurek(sunda). atau mancing belut dipematang sawah.
Kegiatan ngurek atau mancing belut ini dilakukan setiap musim tandur atau musim menanam padi,kira-kira usia padi baru menginjak satu minggu.tidak hanya anak-anak yang melakukan kegiatan tersebut,orang dewasa pun banyak banyak yang mempunyai hobi memacing belut disawah.
Desa tempat saya tinggal dikerilingi banyak sawah dan empang/balong.makanya tak heran setiap kali musim tandur tiba banyak orang yang melakukan kegiatan mancing belut tersebut,selain asik dan menarik kegiatan ini juga bisa menghasilkan uang jajan,karena hasil dari mancing belut bisa dijual ke warga bisa juga dibawa pulang untuk dijadikan lauk buat makan.selain enak dan gurih belut dapat mancing lebih terasa enak dibanding membeli dari pasar,karena belut dari sawah tumbuh alami dibanding belut yang diternak.
Saking luasnya pesawahan di desa saya,para pemancing belut juga sering mendapatkan banyak dari hasil tangkapan belut tersebut.rata-rata bisa nyampe sekilo per orangnya,lumayan kan...
Adapun waktu kegiatan memancing belut dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15:00,karena disore hari selain cuaca cukup teduh belut disore hari akan ke atas untuk mencari makan sehingga tak terlalu susah untuk memancing belut dikedalaman lubangnya.
Adapun umpan untuk memancing belut tersebut cukup simpel,bisa memakai cacing,ikan impun,udang dan.anak katak.
alat yang dipake cukup siapakn pancingan yang ukuranya sedang dan dililitkan memakai tali senar yang panjangnya sekitar satu meteran.
Membedakan lubang belut dengan lubang kepiting sawah cukup mudah,jika lubang tersebut bulat rapi terus airnya jernih dan dingin,sudah pasti itu lubang belut.tapi kalo lubangnya tidak rapi lonjong,airnya keruh dan kedalamanya dangkal itu pasti lubang kepiting sawah.cukup gampang kan membedakan mana lubang belut mana lubang kepiting...
Demikian artikel yang saya bagikan,semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Terimakasih.
Kegiatan ngurek atau mancing belut ini dilakukan setiap musim tandur atau musim menanam padi,kira-kira usia padi baru menginjak satu minggu.tidak hanya anak-anak yang melakukan kegiatan tersebut,orang dewasa pun banyak banyak yang mempunyai hobi memacing belut disawah.
Desa tempat saya tinggal dikerilingi banyak sawah dan empang/balong.makanya tak heran setiap kali musim tandur tiba banyak orang yang melakukan kegiatan mancing belut tersebut,selain asik dan menarik kegiatan ini juga bisa menghasilkan uang jajan,karena hasil dari mancing belut bisa dijual ke warga bisa juga dibawa pulang untuk dijadikan lauk buat makan.selain enak dan gurih belut dapat mancing lebih terasa enak dibanding membeli dari pasar,karena belut dari sawah tumbuh alami dibanding belut yang diternak.
Saking luasnya pesawahan di desa saya,para pemancing belut juga sering mendapatkan banyak dari hasil tangkapan belut tersebut.rata-rata bisa nyampe sekilo per orangnya,lumayan kan...
Adapun waktu kegiatan memancing belut dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15:00,karena disore hari selain cuaca cukup teduh belut disore hari akan ke atas untuk mencari makan sehingga tak terlalu susah untuk memancing belut dikedalaman lubangnya.
Adapun umpan untuk memancing belut tersebut cukup simpel,bisa memakai cacing,ikan impun,udang dan.anak katak.
alat yang dipake cukup siapakn pancingan yang ukuranya sedang dan dililitkan memakai tali senar yang panjangnya sekitar satu meteran.
Membedakan lubang belut dengan lubang kepiting sawah cukup mudah,jika lubang tersebut bulat rapi terus airnya jernih dan dingin,sudah pasti itu lubang belut.tapi kalo lubangnya tidak rapi lonjong,airnya keruh dan kedalamanya dangkal itu pasti lubang kepiting sawah.cukup gampang kan membedakan mana lubang belut mana lubang kepiting...
Demikian artikel yang saya bagikan,semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Terimakasih.
Comments
Post a Comment